Di Eropa, Google Dikeroyok Microsoft, Nokia, dkk
Kombinasi mesin pencari, FairSearch, menggugat Google di gaji Eropa. Pasalnya, Koalisi menuding Google tak berkompetisi dengan segar dalam ranah pencarian yang berada di dunia maya dan mobile.
Koalisi menuding Google melanggar transparansi dan etika dalam bisnis pencarian. terhitung keleluasaan konsumen untuk memutuskan layanan. Google dinilai mengekang nasabah Android untuk memilih layanan non-Google persatuan memprioritaskan layanan eigendom Google.
Koalisi itu juga menuding Google memanipulasi hasil pencarian dengan mengakali algoritma sehingga memprioritaskan layanan milik Google dan menghasilkan pencarian yang bias, jauh dari keinginan konsumen.
Koalisi itu terdiri dari 17 perusahaan yang terkait dalam pencarian online. Di antaranya Microsoft, Nokia, Oracle, Expedia, dan TripAdvisor. Mereka merasa tak dapat bersaing dengan pencarian mobile karena Android, mencontoh Strategy Analytics, mendominasi 70 bonus pengapalan ponsel pada tahun lalu, dimiliki Google, dan dipasangi aplikasi wajib dari Google. Google, menurut eMarketer, juga mendominasi pencarian mobile hingga 96 persen.
Penasihat Koalisi, Thomas Vinje, menuntut Google karena memonopoli pasar ponsel bersekata memimpin data konsumen. "Android dijalankan seperti kuda Troya untuk menipu rekanan, memonopoli pasar mobile, dan memimpin berita konsumen," kata Vinje. "Kami meminta honorarium bergerak cepat dan tegas untuk melindungi turnamen dan inovasi ditempat amal ini." jikalau gagal, Vinje keruh Google akan meneruskan dominasinya di ranah desktop.
Anggota Koalisi layak ketar-ketir. Dalam perkembangan Internet, pengguna semakin berpindah dari desktop ke platform mobile. Menurut MindCommerce, jumlah pengguna Internet mobile diperkirakan halnya mendahului pengguna desktop pada 2014. Jika ranah pencarian desktop sudah dikuasai Google, tinggal lahan mobile yang tersisa.
Namun belum diketahui kapan sidang gugatan ini hal digelar. Google berapa tak memberikan konfirmasi atas gugatan ini.
Koalisi menuding Google melanggar transparansi dan etika dalam bisnis pencarian. terhitung keleluasaan konsumen untuk memutuskan layanan. Google dinilai mengekang nasabah Android untuk memilih layanan non-Google persatuan memprioritaskan layanan eigendom Google.
Koalisi itu juga menuding Google memanipulasi hasil pencarian dengan mengakali algoritma sehingga memprioritaskan layanan milik Google dan menghasilkan pencarian yang bias, jauh dari keinginan konsumen.
Koalisi itu terdiri dari 17 perusahaan yang terkait dalam pencarian online. Di antaranya Microsoft, Nokia, Oracle, Expedia, dan TripAdvisor. Mereka merasa tak dapat bersaing dengan pencarian mobile karena Android, mencontoh Strategy Analytics, mendominasi 70 bonus pengapalan ponsel pada tahun lalu, dimiliki Google, dan dipasangi aplikasi wajib dari Google. Google, menurut eMarketer, juga mendominasi pencarian mobile hingga 96 persen.
Penasihat Koalisi, Thomas Vinje, menuntut Google karena memonopoli pasar ponsel bersekata memimpin data konsumen. "Android dijalankan seperti kuda Troya untuk menipu rekanan, memonopoli pasar mobile, dan memimpin berita konsumen," kata Vinje. "Kami meminta honorarium bergerak cepat dan tegas untuk melindungi turnamen dan inovasi ditempat amal ini." jikalau gagal, Vinje keruh Google akan meneruskan dominasinya di ranah desktop.
Anggota Koalisi layak ketar-ketir. Dalam perkembangan Internet, pengguna semakin berpindah dari desktop ke platform mobile. Menurut MindCommerce, jumlah pengguna Internet mobile diperkirakan halnya mendahului pengguna desktop pada 2014. Jika ranah pencarian desktop sudah dikuasai Google, tinggal lahan mobile yang tersisa.
Namun belum diketahui kapan sidang gugatan ini hal digelar. Google berapa tak memberikan konfirmasi atas gugatan ini.
